Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Uncategorized » Paradoks Kehidupan  Demokrasi: Ditengah kondisi Rakyat yang Tidak siap Dipimpin Oleh Pemimpin Jujur, Cerdas Dan Berintegritas

Paradoks Kehidupan  Demokrasi: Ditengah kondisi Rakyat yang Tidak siap Dipimpin Oleh Pemimpin Jujur, Cerdas Dan Berintegritas

  • account_circle proclaimnews
  • calendar_month Rab, 5 Mar 2025
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Sulbar – Proclaimnews.id Demokrasi sejatinya adalah sarana bagi rakyat untuk menentukan masa depan bangsanya sebab melalui demokrasi rakyat memiliki kedaulatan penuh/kekuasaan ada di tangan rakyat, terlebih dengan adanya sistem pemilihan langsung maka pemimpin yang terpilih baik pemimpin level terendah sampai pemimpin level tertinggi sepenuhnya adalah domain rakyat. Sehinga melalui pemilu yang jujur dan adil rakyat bisa menentukan sendiri sipa figur yang akan menjadi pemimpinnya, sehingga harusnya pemimpin yang terpilih melalui pemilihan langsung adalah pemimpin yang cerdas berintegritas, jujur adl dan amanah, dengan kata lain, demokrasi memberikan kedaulatan pada rakyat untuk menentukan arah kebijakan negara.

Demokrasi juga memberikan ruang Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi, sehingga apabila Pmimpin yang sudah terpilih memalui pemilihan langsung melakukan penyimpangan atau ingkar janji maka rakyat memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka secara bebas, baik melalui lisan maupun tulisan, bahkan pemimpin yang terpilih secra sah dan telah dilantik itu bisa di impeach apabila terbukti Melakukan pelanggaran hukum berat, seperti pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, Melakukan perbuatan tercela, Tidak lagi memenuhi syarat sebagai pemipin, dan rakyat bisa menurunkannya secara paksa apabila sang pemimpin terukti tidak menunjukkan keberpihakannya pada rakyat.

Selain itu masih banyak lagi fasilas demokrasi yang memberikan beragam kekuasaan dan kewenangan pada rakyat seperti Persamaan hak di hadapn Hukum: Semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum tanpa memandang ras, suku, agama, atau strata, rakyat juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik, Perlindungan Hak Asasi Manusia dmana Demokrasi menjamin perlindungan hak asasi manusia, seperti hak untuk hidup, hak untuk berpendapat, hak untuk beragama, dan hak untuk mendapatkan pendidikan. Yang intinya adalah betapa sistem demokrasi memberikan kemewahan dan kekuasaan tertinggi pada rakyat sehingga jika penguasa melakukan penyimpangan, penyelewengan, penyalahgunaan kewenangan maka rakyat bisa menghukumnya.

Namun ironisnya, realitas demokrasi kita justru menghadirkan realitas sebaliknya, Sebab dalam dua setengah dekade pemilihan langsung yang telah dilaksnakan di indonesia makin kesini makin paradoks dengan cita ideal demokrasi, hari ini kita bisa melihat bahwa dalam kontestasi politik mulai dari tingkat pilkades sampai pemilihan presiden, pemilihan langsung justru gagal menghasilakan figur jujur, adil dan amanah sebagaimana cita cita demokrasi. Kemewahan yang diberikan oleh sistem demokrasi justru gagal dimaknai sebagai sarana untuk menghadirkan pemimpin ideal, gagal dimaknai sebagai sarana bagi rakyat untuk mengontrol kekuasaan, gagal dimaknai sebagai sarana untuk mencerdaskan atau membuat rakyat melek politik dan jeli untuk memilih mana figur politikus bersih dan kotor, sebaliknya demokrasi justru membuat rakyat kita buta, tuli bahkan rela menutup mata mengabaikan kepentingan bangsa dan terjebak pada kepentingan pragmatisme sesaat. Kita meyaksikan secara terang benderang betapa pemilih kita mulai dari pemilihan kepala desa sampai pemilihan presiden, mereka tak peduli soal integritas, soal track record, soal moral dan kebobrokan kandidat yang mereka pilih, bahkan koruptor sekalipun mereka tetap pilih hanya karena kandidatnya menawarkan imbalan, entah imbalan money politik, imbalan fasilitas, imbalan jabatan/kedudukan atau imbalan materialistik lainnya, yang dengan imbalan tersebut mereka akan mati matian memperjuangkan sang kandidat bahkan rela gontok gontokan, saling caci, saling hina dan semacamnya jika berbeda pilihan dengan orang lain…

Selain itu para pemilih kita juga gampang dikibuli, gampang terlena oleh pencitraan yang dilakukan oleh para politisi, para politisi cukup menampilkan perilaku dermawan, seolah olah relegius, blusukan, masuk gorong gorong, tapil sederhana, seolah olah merakyat, sok sok peduli wong cilik dan semacamnya, padahal sesungguhnya itu hanya gimmic gimik saja untuk memikat hati pemilih, namun karena pemilih kurang cerdas kurang melek politik sehingga mereka gampang tertipu kemudian mengelu elukan piihan mereka hanya jarena menyaksikan gimmic/ pencitraan yang dilakuakn oleh politikus, tanpa melihat kapasitas, integritas serta track rekord kandidatnya.

Sehingga Dalam sistem Sistem demokrasi kita hari ini, kita menyaksikan bahwa para pemilih kita enggan memilih mereka yang cerdas, jujur, berintegritas dan amanah, sebab pemimpin seperti ini tak memiliki tawaran bagi bagi uang, bagi bagi sembako, bagi bagi kekuasaan dan semamnya, sehingga kandidat semacam ini tidak laku. Kita bisa menyaksikan realitas bahwa kandidat yang jujur, cerdas, kritis, berintegritas, amanah nyaris tidak ada yang terpilih entah sebagai kepala desa, bupati, gubernur bahkan presiden sebab emang tidak menarik atau tidak menggiurkan bagi sebagian besar pemilih.

Makin kesini kondisi demokrasi kita makin mengkhawatirkan sebab untuk level sekelas capres yang cerdas jujur dan punya track record mentereng itu makin tidak laku, Prabowo tau persis bahwa dia tidak perlu tampil sperti anies, ganjar atau mahfud yang menampilkan kecerdasan dan menawarkan track recordnya. Prabowo tau persis bahwa menampilkan citra sebagai sosok yang tegas, gagah, berani, gembar gembor pidato soal keberpihakan dan kepeduliannya pada kesejahteraan rakyat malah membuatnya gagal berkali kali, yang terpilih justru figur yang menampilkan citra wong deso, sederhana, pake gaya blusukan, bahkan tidak jarang masuk gorong gorong, tapi setelah prabowo secara drastis mengubah gaya politiknya dari sebelumnya yang tampil tegas, gagah berani diubah menjadi tampil sebagai sosok gemoy, sering joget joget, yang dulunya kritis terhadap kebijakan dan menentang berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa tiba tiba diubah menjadi memuja muja penguasa, menyanjung keberhasilan penguasa bahkan bertekat untuk meneruskan kebijakan penguasa, tak mempedulikan aspek penyalahgunaan kekuasaan untuk mengubah konstitusi, tanpa peduli dengan perilaku jokowi yang terang benderang untuk tujuan melanggengkan dinasti kekuasaannya dengan menempatkan gibran sebagai cawapres prabowo, hingga prabowo rela berpasangan dengan samsul, Plus dia juga cukup menikmati gelontoran bansos yang memang menguntungkan dirinya dan mengantarkannya jadi presiden.

prabowo tau persis bahwa rakyat indonesia itu tidak siap untuk dipimpin oleh pemimpin cerdas, berintegritas, dan punya track record mentereng, sebab mayoritas rakyat indonesia itu hanya butuh diberi bansos, diberi sembako atau diberi barang barang gratis, maka tidak heran kenapa program andalannya prabowo adalah program makan gratis, karena beliau tau bahwa rakyat indonesia memang kebanyakanya senengnya yang gratis gratis, walo mungkin bangsa ini harus gulung tikar/bangkrut sebagian rakyat indonesia memang tidak peduli sebab yang penting dapat barang gratis, biar kata APBN jebol karena defisit 800T karena utang pmerintahan sbelumnya jatuh tempo serta akibat pembangunan infrastruktur dan proyek nasional serta IKN yang ugal ugalan dan tidak visible sehingga terpaksa harus dilakukan efesiensi pangkas sana pangkas sini, nyaris tak ada pembangunan jalan, jembatan irigasi dan sarana urgen lainnya, mayoritas rakyat indonesia gak urus yang penting mereka dapat gelontoran 420 T untuk makan gratis, walaupun sebenarnya sebgian murid yang diberi makan gratis itu adalah murid kaya loch. Maka jangan heran sebagian dari kta walau status soasialnya tdk miskin bankan masuk kategori kaya tetep aja rela bahkan tidak malu malu ngurus keterangan tidak mampu agar anaknya dapat KIP, agar dia dapat Kartu BPJS PBI yang harusnya peruntukannya untuk orang tak mampu,

Disisi lain Partai Politik juga gagal melkukan kaderisasi partai, Partai politik gagal menyiapkan kader kader partai yang cerdas, berintegritas dan amanah bahkan partai ploitik boleh disebut mengabaikan fugsinya untuk melakukan proes kaderisasi, sebab partai politik malah asik merekrut mereka yang berduit, lebih seneng merekrut mereka yang memiliki jabatan atau kekuasaan, merekrut mereka yang populer dan memiliki modal elektabilitas dan berbagai pertimbangan pragmatisme lainnya, sehingga partai politik dalam proses kandidasi yang dilakukan gagal menawarkan figur figur bersih cerdas dan berintegritas, dan lebih mengutamakan mereka yang memiliki budget politik besar, elektabilitas, kekuasaan dan semacamnya sehingga kandidat yang ditawarkan ke rakyat dalam even kontestasi politik lebih banyak yang track recordnya buruk.

Pada akhirnya didepan mata kita menyaksikan pemilihan langsung yang telah menghabiskan anggaran fantastis hanya menghasilkan seorang pemimpin yang moralnya bobrok, bahkan koruptor sekalipun itu bisa terpilih dengan sangat mudah hanya karena money politik atau memberikan imbalan kepentingan pragmatiskepada pemilih, sehingga pemimpin yang dihasilkan hanya melahirkan kepala desa yang menggerogoti anggaran desa yang seharusnya untuk kepentingan rakyat malah ditilep oleh kepala desa, anggaran desa yang harusnya dikelola untuk kesejahteraan rakyat, harusnya untuk bangun jalan tani, harusnyauntuk bangun jalan setapak, dan fasilitas lainnya jadi raib dan tak nampak, anggaran desa yang jumlahnya milyaran pertahun menguap entah kemana. pada level diatasnya kita menyaksikan perilaku bupati gubernur yang setelah terpilih malah hanya asik bagi bagi jabatan atau kekuasaan, bagi proyek, bagi fasilitas, bagi bagi kue kekuasaan, melahirkan perilaku arogan dan sejenisnya. Pada level preiden juga setali tiga uang, setealah diantik, kita menyaksikan realitas bagi bagi kekuasaan bagi kursi mentri sampai jabatan eksekutif lain bahkan sampai level bagi bagi jabatan komisaris BUMN sesama kroni/sesama koalisi, serta melahirkan perilaku melanggengkan kekuasan dan membangun dinasti serta berbagai perilaku bagi bagi kue kekuasaan lainnya. maka tidak heran disana sini kita menyaksikan realitas jalan bolong, kondisi sekolah yang memprihatinkan, terjadi diskriminasi, tebang pilih hukum, perilaku arogansi serta berbagai hal pengabaian terhadap hak rakyat lainnya.

Mamuju 21 Februari 2025
[5/3 14.45] Tohir Guru: Kolaborasi Pejabat/Pemegang Kuasa dan Oligarki bangsat, akan membuat Rakyat makin Miskin dan sangat mungkin terancam kelaparan.

Beberapa waktu lalu, kita semua dikejutkan, oleh kasus HM dalam kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah yang sangat mencengangkan karena menyebabkan kerugian negara yang sangat fantastis 300 T, tidak hanya sampai disitu publik juga tercengang oleh putusan pengadilan yang hanya memvonis HM 6,5 Tahun yang kemudian setelah viral dan kemudian dikritik oleh publik sehingga vonis HM menjadi 10 tahun namun tetap saja pengganti uang kerugian negara yang dibebankan ke HM hanya 420M angka yg sangat tdak sebanding dengan kerugian negara…

beberapa saat setelah Presiden Prabowo dilantik, publik kembali dikejutkan oleh kebijakan efesiensi Anggaran untuk menutupi defisit anggaran akibat negara harus bayar 800 T utang jatuh tempo sebagai akumulasi dan akibat dari kebijakan pemerintah sebelumnya yang tidak cermat mengelola anggaran terutama Mentri keuangan yang tidak cermat dalam mengkalkulasi dan memprediksi dapak dari berbagai kebijakan presiden terutama terhadap berbagai pembangunan proyek strategis nasional jor joran, Pembangunan IKN yang tidak cermat, tidak visible dan ugal ugalan, sebab diawal proyek tersebut di proyeksikan tidak akan menelan anggaran karena proyeknya dianggap visible dan diminati investor, namun pada kenyataannya lagi lagi menjadi beban APBN karena proyeknya Tak diminati investor.
Konsekwensi kebijakan efisiensi tersebut adalah terjadi pemangkasan anggaran secara besar besaran, bahkan anggaran infrastruktur dipangkas hingan 70%, yang sudah pasti akan berdampak pada kebutuhan Irigasi petani tidak akan terpenuhi, jalan yang selama ini berlubang, sekolah yang rusaktidak punya anggaran yang cukup, untuk dibangun dan berbagai dampak lain yang akan membuat rakyat harus mengencangkan ikat pinggang, harus cermat dan berhemat dalam mengelola keuangan keluarga, lagi lagi rakyat yang harus bersabar sementara disisi lain kabinet Prabowo gibran malah dibuat sangat gemuk dan butuh biaya besar untuk biaya operasional kabinet.

Ditengah situasi yang demikian kini Publik kembali dikejutkan dan membuat rakyat kian terluka oleh kasus Kasus pengoplosan minyak dan gas (migas) dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina pada periode 2018-2023 yang dapat merugikan negara dan masyarakat ditingkat konsumen. ini adalah kasus yang sangat serius sebab dalam kasus ini bukan hanya negara yang dirugikan, tapi Rakyat sebagai konsumen juga sangat dirugikan secara langsung, sebab rakyat sudah dikibuli/ditipu dan menyebabkan kerugian materil sebesar selisih harga pertalite dan pertamax yang akumulasinya juga pasti fantastis, belum lagi kerugian kerusakan mesin akibat penggunaan migas oplosan. Padahal, sebagian rakyat yang memilih membeli Pertamax, adalah sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap beban subsidi sehingga pilihan mereka menggunakan pertamax andalah untuk membantu meringankan beban APBN, sebagiannya lagi memilih legowo menggunakan pertamax karena merasa ekonominya lebih membaik sekaligus malas ngantri jika menggunakan barcode, tapi tetep saja pilihan mereka sangat membantu beban APBD, sebagian lagi masyrakat lain membeli pertamax itu karena kehabisan stok pertalite karena sebagian stok pertalite belum spenuhnya dijual secara tepat sasaran, sebab masih ada ulah oknum oknum tidak bertanggungjawab yang menjual pertalite ke pengecer maupun ke mafia minyak kelas menegah kebawah, sehingga lagi lagi rakyat harus pasrah dengan keadaan…

Namun Ironisnya Rakyat malah kena tipu lagi sebab pertamax yang mereka beli ternyata isinya pertalite Oplosan. ini kegilaan yang sangat luar biasa, ini sebuah tindakan penipuan yang yang sangat gila, kok setega ini pada rakyat yang sudah rela bayar pajak, mereka digaji dengan uang rakyat. mereka yang bekerja di sektor migas dikasih gaji gede, diberi fasilitas mewah, diberi tunjangan dan dana pensiun fantastis yang sumbernya dari uang rakyat, tapi kok masih belum cukup sehingga mereka masih harus korupsi?…

Kok bisa Pengawasan disektor migas mulai dari hulu ke hilir bisa selonggar ini? sehingga mereka bisa seleluasa ini melakukan tindakan murahan (oplos) kayak gini, kok bisa tindakan yang sdh pasti melibatkan oknum secara rame rame selama ini tidak keendus? kok bisa tindakan sperti ini yang kemudian mengakibatkan kerugian fantastis bagi negara dan merugikan rakyat (menjual minyak oplosan) baru terendus setelah mencapai ratusan T, Emang Fungsi pengawasan disektor migas sedemikian longgar sehingga sulit terendus dan harus nunggu 190 T kerugian negara dan rakyat ketipu secar massif baru kasusnya terendus? apalagi Kasus korupsi di sektor migas itu sudah terjadi berulang ulang, dan sudah jadi rahasia umum yang terang benderang dimana mafia migas masih bergentayangan dan tak tersentuh…

pertanyaanya mengapa korupsi migas begitu sulit terungkap? mengapa sistem pengawasan migas yang ketat terutama pada pemeriksaan kualitas migas dari hulu ke hilir tidak mendeteksi penurunan kualitas BBM yang sampai ke konsumen? apa iya alat pemeriksaannya rusak, apa iya para pengawasnya tidak bisa baca hasil pemeriksaannya? ini tidak masuk akal kan? hal yang mungkin adalah karena kasusnya melibatkan orang orang kuat, orang yang punya akses terhadap kekuasaan atau sangat mungkin melibatkan banyak pihak dikalangan internal, kemungkinan juga melibatkan oligarki migas dan kemudian mereka berbagi keuntungan, sehingga bisa seseleluasa ini apalagi publik memang sulit bahkan nyaris tidak punya akses untuk menginvestigasi penyimpangan atau korupsi yang terjadi disektor migas, publik hanya punya akses untuk menyaksikan langsung ulah oknum mafia migas, yang melakukan bisnis ilegal misalnya menjual BBM subsidi ke corporasi dengan harga tinggi yang dilakukan dengan rapi dan tidak terendus aparat atau mungkin sengaja di diamkan.

kasus oplos migas ini dan kasus kasus lain sebelumnya hanyalah beberapa dari sekian banyak kasus korupsi yang terus menerus menggerogoti negeri ini, sehingga wajar jika publik menaruuh curiga atau menduga mungkin masih banyak kasu lain yang tak terendus, ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan, ditengah defisit anggaran, ditengan utang negara yang mengalami jatuh tempo, ditengah efesiensi/pengetatan besar besaran yang dilakukan pemerintah yang membuat rakyat harus legowo, diminta bersabar dan harus menanggung akibatnya, tapi disisi lain APBN kita terus digerogoti oleh wabah korupsi yang angkanya fantastis (jika uang yang dikurup di jejer mnungkin bisa memenuhi 1 pulau).
Kasus Korupsi sepertinya sudah semakin menjadi tabiat sebagian pejabat negeri ini sebab kita menyaksikan didepan mata kita perilaku korup yang dilakukan oknum pejabat tinggi mulai dari menteri, gubernur bupati sampai kepala desa hingga petugas level pembagi bansos aja juga terlibat korupsi bahkan sebagian oknum penegak hukum saja juga melakukan perilaku kurup baik yang melibatkan kalangan internal dan jajaran maupun kolab dengan para oligarki untuk tujuan memperkaya diri atau demi anak cucu (anak cucunya belum lahir tapi sudah ditabungkan sayangnya tabungannya berasal dari hasil korupsi), sampe tabung gas melonpun dikorup, sehingga rakyat kesulitan untuk mendapatkan sebuahnya sampai harus dibuat antri hingga pingsan bahkan sampe ada yang meninggal karena kelelahan antri, Akibat ulah mafia gas yang ngumpetin/menimbun tabung demi meraup keuntungan pribadi, sesuatu yang agak aneh sebab diwaktu2 waktu tertentu tambungnya tidak langka (artinya stok yang ada sesungguhnya cukup) namun pada momen2 krusial tiba langka di sembunyikan jin , jikapun ada harganya mahal pula. fakta ini menunjukkan bahwa Rakyat hari ini sudah sedemikian menjerit, sedemikian lelah sebagai imbar dari perilaku koruptif yang dilakukan oleh mereka yang memiliki kuasa atau minimal memiliki akses terhadap kuasa. Jika kondisi ini terus terjadi maka negeri ini dan menggerogoti seluruh sendi kehidupan kita maka negeri ini bisa kolaps, rakyat akan jadi kian miskin dan bukan tidak mungkin dalam 1 generasi kedepan akan terancam kelaparan.

Lalu Resist
Mamuju, 26 Februari 2025
[5/3 14.45] Tohir Guru: Danantara Indonesia adalah perjudian Presiden Prabowo yang bisa menjadi awal kebangkitan atau malah gerbang kehancuran indonesia
Danantara adalah sebuah konsep bisa disebut proyek atau program yg digagas dan diluncurkan Prabowo dengan sangat Optimis dimana SBY dan Jokowi sebagai Penasehatnya. Konsep danantara ini adalah mimpi dari ayah Prabowo yang dulu ditolak orde baru, dan Kini Prabowo mewujudkannya. Danantara ini adalah sebuah upaya untuk Presiden Prabowo untuk membangun institusi dengan tata kelola keuangan yang sehat serta berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.”semacam Sovereign Wealth Fund (SWF) yang mandiri dan unggul. sovereign wealth fund (SWF) adalah dana investasi khusus pemerintah untuk memegang aset-aset dan hasil BUMN untuk tujuan jangka panjang. Mudahnya, SWF adalah dana abadi pemerintah yang bisa diinvestasikan dalam berbagai jenis instrumen agar memperoleh gain (keuntungan). Secara umum tujuan SWF adalah:
– Melindungi dan menstabilkan anggaran serta ekonomi dari volatilitas berlebih akibat apresiasi mata uang domestik.
– Mendanai pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk infrastruktur fisik maupun nonfisik.
– Meningkatkan tabungan untuk generasi mendatang.
– Menghasilkan pengembalian yang lebih besar dibanding cadangan devisa.
– Mendiversifikasi ekonomi dari yang sebelumnya mengandalkan ekspor komoditas tidak terbarukan ke sektor lain yang bernilai tambah lebih tinggi.

Sederhananya Danantara ini adalah sebuah badan yang akan menjadikan semua BUMN bakal turut masuk daftar kelolaan Danantara. Terutama BUMN yang dianggap strategis yaitu ada 7 BUMN yang bakal dikonsolidasikan terlebih dahulu, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, Mining Industry Indonesia, Telkom Indonesia, dan Bank Negara Indonesia. Jadi danantara ini akanjadi super holding perusahaan BUMN yang esensinya adalah untuk mengumpulkan seluruh asset yang telah dihasilkan oleh BUMN (pertamina, BRI,MAndiiri PLN,Telkom Indonesia, BNI, Mind.id) dan kemudian danantara melakukan kegiatan investasi dengan dana awal sejak danantara dibentuk adalah Hampir 10.000 T
Sekilas memang tampaknya bahwa kehadiran Danantara Indonesia bisa menjadi solusi untuk kebangkitan Indonesia emas, dengan catatan bahwa gelontoran dana awal yang dberikan negara, serta seluruh asset dan hasil BUMN dikumpulkan dan di investasikan dengan cermat, transparan, dikelola oleh orang orang bersih untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan dan rakyat maka danantara ini bisa menjadi gerbang kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan Indonesia.
Namun mari kita lihat siapa saja yang ada dibalik susunan orang yang akan mengelola danantara ini yang terdiri badan pelasanan : 3 orang CIO (Rosan Roeslani Mentri investasi dan Hilirisasi, Dony Oscaria wamen BUMN, Pandu Sjahrir wakil Presdi PT Toba Bara sejahtera Tbk, milik LBP)n Kemudian dewan pengawanya ada Eric Tohir, Srimulyani dan Mulyawan D haddad mantan ketua dewan Komisioner OJK dengan PAK Jokowi dan Pak SBY sebagai Dewan penasehatnya dan PAK Prabowo secara direct Terjun Langsung sebagai dewan Pembina dan penanggungjawab Langsung.

Saya Kok ragu dengan susunan badan pelaksananya badan dewan pengawas dan dewan penasehatnya, sebab sejauh ini srimulyani telah menjadi mentri keuangan pada masa SBY, Jokowi dan skr Prabowo dan terbukti bahwa Srimulyani gagal membuat kalkulasi dan proyeksi serta pertimbangan ekonomi atas kebijakan 3 presiden yang telah dia damping dan kemudian membawa Indonesia terjerembab dalam lembah hutang dan kini Indonesia deficit dan terpaksa harus melakukan efesiensi, demikian juga Erick Tohir yang gagal melalukuan kegiatan bersih bersih di BUMN malah melanggengkan berbagai praktek korupsi di BUMN. Demikian juga dengan dewan penasehatnya terutama presiden Jokowi yang membawa Indonesia pada kekacauan demokrasi, penegakan hukum yang amburadul, penyalahgunaan kekuasaan untuk melanggengkan dinasti begitu juga pada susunan badan pelaksananya yang tdk memiliki track record soal kemampuan dan integritasnya soal bagaimana mengelola dana yang aman besar dan menjadi pertaruhan bagi kemajuan atau kehancuran ekonomi bangsa.
Berikutnya hal yang bisa membuat kita percaya atau tidak adalah bagaimana track record pejabat dalam mengelola mengelola anggaran atau asset kita selama ini, lihatlah BUMN strategis kita PLN. Pertamina yang mengelola kekayaan alam kita berpuluh pulu tahun tapi keuntungannya malah nihil dan merugi, yang ada Pertamina dan PLN jadi sarang penyamun bagi pejabat BUMN dan kroni untuk mepercaya diri, yang terbaru ada kasus korupsi pengelolaan Timah dan kasus korupsi pertamina serta berbagai kasus serupa sebelumnya. Sehingga sangat rentan dan beresiko jika melalui danantara sebagai badan diberikan genlontoran dana, dan diberikan kewenangan sepenuhnya untuk mengelola seluruh asset dan hasil BUMN dan kemudian di investasikan secra tidak cermat dikelola dengan tidak tranparan apalagi jika di investasikan secara ugal ugalan maka bangs aini bisa bangkrut dalam sekejap.
Sehingga danantara ini ibarat sebuah perjudian dimana presiden Prabowo berani mempercayakan pengeolalan dana Puluhan ribu triliun dan seluruh asset asset BUMN untuk dikelola/di investasikan ditangan orang orang yang memiliki catatan kegagalan dalam membuat proyeksi ekonomi, gagal melakukan kalkulasi ekonomi, serta gagal memberikan pertimbangan ekonomi pada presiden, serta orang orang yang blm terbukti integritasnya dalam mengelola keuangan secara transparan. apalagi jika cara pengelolaannya ala BUMN, serba tidak cermat, tidak tranparan, melabatkan praktik korupsi berjamaah dan perilaku memperkaya diri dan kroninya…. ngerina dech(**Lalu.Tohiryadi**)

  • Penulis: proclaimnews

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menuju STQH Nasional, Pemprov Sulbar Matangkan Persiapan dengan Training Centre

    Menuju STQH Nasional, Pemprov Sulbar Matangkan Persiapan dengan Training Centre

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • account_circle Hms
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Mamuju -.Proclaimnews.id  Pemprov Sulbar tengah fokus mematangkan persiapan pelaksanaan Training Centre (TC) khafilah Sulawesi Barat yang akan digelar besok malam. Rencananya TC akan dibuka oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Herdin Ismail, bertempat di Asrama Haji Mamuju. Ini juga menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Plt. Karo Pemkesra […]

  • 30 Personel Ikuti Program Pemulihan Profesi, Kapolda Sulbar Harap Pembinaan Disiplin Maksimal

    30 Personel Ikuti Program Pemulihan Profesi, Kapolda Sulbar Harap Pembinaan Disiplin Maksimal

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Hms
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Polda Sulbar – Proclaimnews.id Komitmen untuk mewujudkan Polri yang Presisi terus dijalankan Polda Sulawesi Barat. Senin (7/7/25), Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Adang Ginanjar, secara resmi membuka Program Pemulihan Profesi bagi 30 personelnya yang melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin. Kegiatan yang berlangsung di SPN Mekkatta ini selama sepekan kedepan mulai tanggal 7-12 Juli 2025 ini […]

  • Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Marano 2025: Polda Sulbar Siap Amankan Idul Fitri 1446 H

    Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Marano 2025: Polda Sulbar Siap Amankan Idul Fitri 1446 H

    • calendar_month Kam, 20 Mar 2025
    • account_circle proclaimnews
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Sulbar – Proclaimnews.id Polda Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Marano 2025 di lapangan Tribrata Mapolda, Kamis (20/3/25) sebagai tanda kolaborasi dan kesiapan total menyambut Idul Fitri 1446 H dengan penuh keamanan dan kenyamanan. Apel gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang Ginanjar, bersama Gubernur Sulbar, Suhardi Duka […]

  • Moment Seru Anak-anak Berburu Tanda Tangan Wakil Gubernur Sulbar Usai Shalat Tarawih

    Moment Seru Anak-anak Berburu Tanda Tangan Wakil Gubernur Sulbar Usai Shalat Tarawih

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • account_circle proclaimnews
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Mamuju — Proclaimnews.id Wakil Gubernur Sulawesi Barat , Salim S. Mengga, menciptakan momen tak terlupakan bagi anak-anak usai melaksanakan shalat Tarawih di Masjid An-Nur, Galung-Galung, Karema Utara, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, pada Selasa , 11 Maret 2025 Kehadiran Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga tidak hanya memeriahkan ibadah malam Ramadan, tetapi juga menjadi kesempatan istimewa […]

  • Pemprov Bersama Forkopimda Gelar Rapat  Tingkatkan Sinergi Untuk Wujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera

    Pemprov Bersama Forkopimda Gelar Rapat Tingkatkan Sinergi Untuk Wujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera

    • calendar_month Rab, 5 Mar 2025
    • account_circle proclaimnews
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Mamuju – Proclaimnews.id Dalam upaya memperkuat koordinasi serta meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), digelar pertemuan strategis yang bertujuan untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang lebih efektif di Kantor Gubernur Sulbar, Rabu, 5 Maret 2025 Dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, Wakil Gubernur, Salim S Mengga, Plh. Sekprov Herdin […]

  • Bapperida Sulbar Gelar Monev Ketat untuk Pastikan Program Pemerintah Berdampak Nyata bagi Masyarakat

    Bapperida Sulbar Gelar Monev Ketat untuk Pastikan Program Pemerintah Berdampak Nyata bagi Masyarakat

    • calendar_month Sab, 4 Okt 2025
    • account_circle Hms
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Mamuju – Proclaimbews.id Dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Perangkat Daerah Mitra Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM). Kegiatan ini berlangsung di Bappeda baru-baru ini. Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Putri Anindy, menjelaskan forum tersebut merupakan […]

expand_less